Senin, 02 Desember 2013

tulisan pertamaku didunia maya

ado gara-gara btugas saja katong pusing,, sampae mau streess

Selasa, 19 November 2013

kata imam Al-Gazali, kitab ihya' ulumudin



Kata Mutiara Imam Ghozali (Pengarang Kitab Ihya' Ulumuddin)





Kata-kata Imam Al Ghazali 
Ibadah dan pengetahuan sambil makan haram adalah seperti konstruksi pada kotoran. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Belum pernah saya berurusan dengan sesuatu yang lebih sulit daripada jiwa saya sendiri, yang kadang-kadang membantu saya dan kadang-kadang menentang saya. 
(Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Barangsiapa yang memilih harta dan anak – anaknya daripada apa yang ada di sisi Allah, niscaya ia rugi dan tertipu dengan kerugian yang amat besar. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Barangsiapa yang menghabiskan waktu berjam – jam lamanya untuk mengumpulkan harta kerana ditakutkan miskin, maka dialah sebenarnya orang yang miskin. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Barangsiapa yang meyombongkan diri kepada salah seorang daripada hamba – hamba Allah, sesungguhnya ia telah bertengkar dengan Allah pada haknya. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Berani adalah sifat mulia kerana berada di antara pengecut dan membuta tuli. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Pemurah itu juga suatu kemuliaan kerana berada di antara bakhil dan boros. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Bersungguh – sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan kerana jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Cinta merupakan sumber kebahagiaan dan cinta terhadap Allah harus dipelihara dan dipupuk, suburkan dengan shalat serta ibadah yang lainnya. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Ciri yang membedakan manusia dan hewan adalah ilmu. Manusia adalah manusia mulia yang mana ia menjadi mulia kerana ilmu, tanpa ilmu mustahil ada kekuatan. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Hadapi kawan atau musuhmu itu dengan wajah yang menunjukkan kegembiraan, kerelaan penuh kesopanan dan ketenangan. Jangan menampakkan sikap angkuh dan sombong. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Yang paling besar di bumi ini bukan gunung dan lautan, melainkan hawa nafsu yang jika gagal dikendalikan maka kita akan menjadi penghuni neraka. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Kita tidak akan sanggup mengekang amarah dan hawa nafsu secara keseluruhan hingga tidak meninggalkan bekas apapun dalam diri kita. Namun jika mencoba untuk mengendalikan keduanya dengan cara latihan dan kesungguhan yang kuat, tentu kita akan bisa. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Kalau besar yang dituntut dan mulia yang dicari,maka payah melaluinya, panjang jalannya dan banyak rintangannya. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Jadikan kematian itu hanya pada badan kerana tempat tinggalmu ialah liang kubur dan penghuni kubur sentiasa menanti kedatanganmu setiap masa. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Pelajari ilmu syariat untuk menunaikan segala perintah Allah SWT dan juga ilmu akhirat yang dapat menjamin keselamatanmu di akhirat nanti.  (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. (Imam Al Ghazali)

Kata-kata Imam Al Ghazali
Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal. (Imam Al Ghazali)

  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHTv5E9qkKZY5oD1K8heVVSwvuSmsszAFc6cTW6fAaLYxdwhmdw42Ze6cupMKXh3cCuCezR96ub-1lU0PUf67z3vXXEMl9y82mDcf6Uvar2l7z-9WHY5QbgjXwYEmRC_I4E7_spo1nayo/s320/ihya+ulumuddin.JPG

NAMA KITAB : IHYA ULUMUDDIN
PENGARANG : IMAM AL-GHAZALI

Ihya Ulumiddin artinya Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama, sebuah kitab yang sangat terkenal hasil karya Imam Al-Ghazali, atau lengkapnya Imam Abu Hamid Muhamed Bin Muhammad Al-Ghazali.

Pada waktu itu ilmu-ilmu Islam sudah hampir teledor (terlena) oleh Filsafat Yunani, khusus Filsafat Aristoteles yang pada waktu itu dinamai 'Ulumul Awail artinya pengetahuan orang jaman purbakala. Untuk menhadapi keadaan demikian Imam Al-Ghazali mempersiapkan diri dengan memperbanyak bekal mendalami Ilmu-Kalam, Ilmu-Fiqh dan Ilmu Filsafat, hingga lahirlah karya-karya "Al-Munqidu minadl dlalal" (Pembangkit dari Lembah Kesesatan), "Maqashid al=Falasifah" (Tujuan para Filosoof) dan "Tahafut al-Falasifah" (Kekacau-balauan para Filosoof)

Kitab Ihya' Ulumiddin, buah tangan Al-Imam Al-Ghazali adalah salah satu karya besar dari beliau dan salah satu karya besar dalam perpustakaan Islam. Meskipun ada berpuluh lagi karangan Ghazali yang lain, dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan Islam, namun yang menjadi inti-sari dari seluruh karangan-karangan beliau itu ialah Kitab Ihya' Ulumiddin.

Apabila ilmu telah dihidupkan kembali, syariat mesti bertemu dengan hakikat, amal saleh mesti dinyawai oleh Iman dan disamping riadlah jasmani (latihan badan)kita, adalah riadlah annafs atau riadlah qalb (latihan jiwa atau latihan hati). Disitulah kita mendapat "Haqiqat al Hajjah" (hidup yang sejati).

Kamis, 03 Oktober 2013

presiden pertamaku soekarno













Kisah biografi Soekarno sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia versi yang berkembang dikalangan tertentu golongan para bangsawan buton dan Mmasyarakat dalam lingkungan tertentu di pulau Buton mengatakan bahwa Soekarno merupakan ayah biologis dari seorang bangsawan dari lingkungan istana kesultanan Buton yang karena sesuatu kekecewaan tidak terpilih menjadi sultan, dia mengasingkan diri di pulau Bali. Menurut La Ode Abdul Rasyid anak dari salah seorang Kapitanlau Loji yang saat ini bekerja sebagai staf bagian personalia Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sulawesi Tenggara menyebutkan bahwa ayah biologis Soekarno itu bernama La Ode Muhammad Idris yang tak lain merupakan cucu dari Kinipulu Bula. Hal ini didasarkan atas riwayat keluarga Kapitalau Loji mengetahui bahwa cucu Kinipulu Bula dari asal keturunan mereka bernama La Ode Muhammad Idris pernah kawin di pulau Bali namun sejauh ini belum ada pihak keluarga menelusuri lebih jauh eksistensi perkawinan tersebut. Demikian pula kisah ini pernah dikemukakan oleh DR (HC) La Ode Unga Wathullah di Makassar sekitar tahun 1980-an kepada penulis bahwa Soekarno itu merupakan orang Buton yang lahir di Bali dan karena sesuatu perasaan dendam dengan Buton, dia telah berjanji untuk tidak sama sekali menginjakkan kakinya di pulau Buton, kecuali bila ada urusan dan keperluan ketika semasa perjuangan persiapan kemerdekaan Indonesia dengan sultan Buton maka dia sempatkan bertemu dengan sultan Buton di Benteng Port Rotterdam Makassar. Untuk memperjelas sedikit kisah ini, pada hari Jumat Kliwon tanggal 13 November 2009 penulis sengaja berkunjung kerumah Bapak La Ode Moane Oba tinggal disamping jalan Bunga Kana Kendari, dia salah seorang Tim Kerja penyusunan sejarah Oputa Yikoo atau sultan Himayatudin yang merupakan sultan ke-20 dari susunan kesultanan Buton untuk mengusulkan ke Pemerintah Republik Indonesia agar mendapat gelar kepahlawanan atas perjuangannya melawan Belanda pada tanggal 24 Februari 1755, mengatakan bahwa pada sekitar bulan Juli 2007 lalu pernah dia didatangi bertandan kerumahnya oleh kerabat dekat yang masih hubungan keluarga, yakni salah seorang pengurus DPP Hanura pusat yang bernama Dr.La Ode Supri Asadi atau sering dipanggil Dr. Upi yang tak lain merupakan anak pertama dari La Ode Asadi (almarhum) yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Muna Sulawesi Tenggara. Dia datang khusus ke rumahnya untuk menceritakan asal muasal Sokarno.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQuoMbJ85gAdqsupbKMxZbHOhgP2UiZ2nRCFT5aze19bvToyFHZUCLDYiSBtdbZ01zCZryl42yNgGinE_C6SVp8KOz1kJQ56fhTEEltPUPc3LVEPvsTA-kigpN9Gy_qdnJzNsjqdLf6oI/s320/soekarno3.jpg
Dr. Upi mengatakan bahwa pada tahun 1970-an di Jakarta pernah ayahnya diceritakan oleh guru Ali (nama panggilan) adalah seorang guru pada Sekolah Dasar Lawele Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, yang mana dia lari meninggalkan pulau Buton menuju Jakarta ketika terjadi move peristiwa tahun 1969 tentang issue Partai Komunis Indonesia di pulau Buton yang dikumandangi oleh Letkol Arifin Sugiyanto. Dikatakan dengan sangat yakin tanpa ragu-ragu bahwa Soekarno itu merupakan orang Buton. Untuk mengecek kebenaran kisah ini maka sekitar pertengahan tahun 1970-an di Jakarta guru Ali melalui perantara La Ode Asadi dipertemukan dengan La Ode Muhammad Tooha. Dan selanjutnya La Ode Muhammad Tooha (Lakina Kumbewaha) mengantar langsung guru Ali ke rumah kediaman Sukmawati Soekarno Putri. Setelah ketemu dan melakukan konfirmasi masalah kisah tersebut dengan Sukmawati Soekarno Putri yang merupakan anak ke-empat dari Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno dari ibunya bernama Fatmawati, maka seketika itu juga Sukmawati Soekarno Putri mengatakan bahwa :… “pernah Bapak (Soekarno) menceritakan kepada mereka (sekeluarga) bahwa kakeknya adalah seorang haji yang tinggal di pulau Buton”… “Dan mereka akui bahwa nenek mereka itu berasal dari pulau Buton”.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfRjqgVNRFOrAUmeq40DicTrnxNJga1E3G7CsOnvHMWpw94Q2p-em_NCiyNt4IvRh_odxJeNpCGxdUz7GuBOCRZpGYS9vz4uoDF83nbAOa-jJH5t6wYRNyOYuWNb28lgE4tzR1oP7jdB0/s320/sukmawati.jpg
Sukmawati Soekarno Putri
Dan setelah mengatakan itu semua, Sukmawati menambahkan bahwa Soekarno melarang lagi mereka semua untuk mengingat itu semua dengan alasan bahwa mereka sudah tinggal dan besar di pulau Jawa. Berdasarkan informasi ini, La Ode Muhammad Tooha dan guru Ali mengadakan penyelidikan dan konfirmasi sejarah, maka setelah didapat titik terang maka disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan seorang haji adalah haji Pada. Namun demikian penafsiran haji Pada dimaksud belum bisa dibuktikan secara epistemologis, mengingat bahwa orang-orang sakti pada zamannya di pulau Buton yang memiliki gelar haji dimana mereka dapat pulang pergi hanya sekejap mata di atas sajadah sudah dapat menghilang dan muncul begitu saja di tanah Mekkah bukan saja haji Pada tapi juga bisa Saidi Rabba atau Kinipulu Bula yang dikenal dengan nama Syech Haji La Ode Ganiyu. Setelah penulis mendengarkan cerita tersebut, lantas seketika penulis terkesima dan mengatakan bahwa yang dimaksud Sukmawati Soekarno Putri tersebut bahwa neneknya seorang haji dari pulau Buton yang benar adalah Syech haji La Ode Ganiyu. Dan La Ode Moane Oba yang sedang menceritakan kisah ini kepada penulis terkesima mendengarkan penjelasan saya dan mengatakan bahwa mungkin itu benar!?. Penulis ceritakan kepada La Ode Moane Oba bahwa pada tahun 1981 sampai 1982 lalu di Makassar pernah terjadi hampir selama tiga bulan berturut-turut setiap habis selesai shalat Magrib, penulis masuk duduk di ranjang (tempat tidur) dan secara ghaib langsung ditemani oleh Soekarno untuk berdialog dan sekaligus diajarkan tentang ilmu Negara dan Ketatanegaraan Indonesia. Selang waktu dialog pengajaran berlangsung antara 15 sampai 25 menit, selama proses dialog napas penulis terasa sesak dan agak berat, namun dialog cukup berjalan lancer. Kejadian semua ini atas perkenan dan izin Allah Subhana Wata’ala. Dia (Soekarno) memperkenalkan kepada penulis bahwa ghaib yang mengikuti dirinya atau roh yang sering menemani dirinya adalah Kinipulu Bula. Kinipulu Bula dikalangan petinggi kesultanan Buton dikenal dengan nama Syech haji La Ode Ganiyu, orang ini tergolong manusia langkah asal keturunan para wali di pulau Buton dan selama hidupnya pernah menjadi imam masjidil haram di Mekkah selama 7 tahun berturut-turut dan pernah menjadi dosen tamu atau dosen luar biasa pada Universitas Al zhar Mesir dan disana pernah menulis sebuah buku yang sangat terkenal berjudul” “AJONGA INDAMALUSA”. Buku ini pada zamannya sangat digemari oleh para golongan tassauf dikalangan bangsa arab dan sayang sekali buku ini tidak bisa dijumpai di Indonesia dan sekarang ini sudah hilang di perpustakaan Universitas Al Azhar kecuali tinggal katalognya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAH_3Mzm2PS4iTqxqt_Mk0BAVsEfRV7EbAFx0Xiq_HKNqX_yHBNBR5nqRitenNSLsGFPTiFruojT5lWseyqdnylLikScBwO5teKB9T0Er4MBYRCe63SxPgZhDdwczSx8mfNcdcn9WwetM/s320/sukarno4.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTsdY1WCPV1EOO21xGiwo7u75_4DS3IUeX1DzRtDCVK7es27UcNSF0I3j6Ok5PFD7d_OZvjpIWtxk0TGIdm8mGPqK5wg1L2eE8AuIQhlV55BD65wpY4GwAV7fMyfaVGe1239ARnQERMqs/s320/sukarno5.jpg
Soekarno Ikut Kehebatan Siapa...!

Dalam kisah terbatas dikalangan masyarakat tertentu pulau Buton, dikisahkan bahwa ayah biologis Soekarno itu yakni Laode Muhammad Idris yang tak lain adalah cucu dari Syech Haji La Ode Ganiyu merupakan orang yang disegani dikalangan petinggi kesultanan Buton karena dia disamping ahli kanuk ragan, juga dia ahli perang, ahli sejarah dan budaya, ahli kebatinan juga ahli agama. Ketika terjadi peristiwa pemilihan calon Sultan Buton ke-33, dia sangat kecewa atas proses pemilihan sultan karena menurutnya mestinya dialah sebagai sultan Buton ke-33, namun ketika itu dia dihianati oleh kelompok petinggi dari Ba’dia, Keraton/Wajo. Dia juga semenjak pertengahan tahun 1800 sudah tidak menyenangi sistem Sa’ra yang dijalankan dalam lingkungan keratin Buton karena hanya dimonopoli oleh kelompok-kelompok tertentu dari kalangan asal Ba’dia dan Keraton. Sebagai akibat dari kekecewaannya itu, Pada tahun 1898 dia melarikan diri dan mengasingkan diri ke pulau Bali tepatnya di Buleleng dengan pergi meninggalkan pulau Buton ikut dengan kapal perahu pedagang (sope-sope) membawa hasil-hasil laut pulau Buton. Dipermukiman dipesisir pantai Buleleng pulau Bali ketika itu banyak dihuni oleh orang-orang Buton para saudagar perahu dan pedagang dan tinggal disana. Disalah satu tempat saudagar itulah ayah biologis Soekarno yang bernama La Ode Muhammad Idris tinggal sementara sambil menenangkan dirinya akibat dari kekecewaannya atas penghianatan yang diterima oleh kelompok petinggi asal Ba’dia, Keraton/Wajo sehingga dia tidak terpilih menjadi sultan ke-33 Buton dan sangat tidak suka dengan sistem Sa’ra yang dijalankan dalam lingkungan Keraton Buton.
Dalam pengasingannya di Buleleng Bali, dia sering setiap waktu melihat anak gadis dengan paras cantik merupakan anak petinggi Kerajaan yang bernama Nyoman Pesek. Rupanya anak gadis dengan paras cantik ini bernama Ida Ayu Nyoman Rai dengan nama panggilan Srimben yang merupakan anak kedua Nyoman Pesek dengan ibunya bernama Ni Made Liran. Maka selang beberapa waktu, diapun memberanikan diri untuk menghadap ayah anak gadis cantik tersebut yang tak lain bernama Nyoman Rai Srimben atau Ida Ayu Nyoman Rai dan sekaligus mengemukakan hajatnya untuk melamar anak gadis tersebut. Ayah anak gadis tersebut sangat marah ada orang berani melamar anak gadisnya tanpa dia ketahui asal muasal keturunannya. Sang ayahpun berkata : “kok kamu beraninya melamar anak saya sendiri!, kamu dari keturunan mana?. Dia mengatakan bahwa saya suka anak Bapak dan mau jadikan istri…, Saya dari Buton, asal keturunan bangsawan Buton!. Ayah Ida Ayu Nyoman Rai tak percaya, dan sang ayah mengatakan mana tanda-tanda yang bisa meyakinkan bahwa kamu adalah orang dari asal Bangsawan Buton?. Karena dia ditolak, maka diapun pulang kembali keperkampungan nelayan di Buleleng sambil berpikir apa yang mesti dia lakukan agar sang ayah bisa percaya dia bahwa dia adalah anak Bangsawan dari Buton. Karena dia (La Ode Muhammad Idris) adalah juga memiliki garis keturunan para wali, maka diapun dengan mudah mendapat petunjuk ghaib untuk meyakinkan ayah dari Ida Ayu Nyoman Rai tersebut. Maka beberapa hari kemudian dibawahnya keris pusaka sakti (To'bo) pulau Buton berkepala burung dan langsung kembali menuju kediaman Nyoman Rai Srimben untuk menemui Nyoman Pesek dalam meyakinkan bahwa dia adalah keturunan bangsawan pulau Buton. Dan setelah ketemu dengan sang ayah, maka diperlihatkanlah keris sakti pusaka leluhurnya dari pulau Buton dan alangkah kagetnya sang ayah melihat keris tersebut sama seperti keris yang sering dibawah oleh sultan Buton bila sedang ada acara pertemuan antar kerajaan baik dilakukan di pulau Bali maupun di Makassar. Dan seketika itu juga sang ayah sangat yakin dan mengatakan bahwa saya percaya kamu adalah keturunan bangsawan pulau Buton.
Dalam kisah singkatnya, maka kawinlah La Ode Muhammad Idris dengan Ida Ayu Nyoman Rai dan tak lama kemudian lahirlah Soekarno kecil di Buleleng pulau Bali (6 Juni 1901). Namun masa kebahagiaan mereka hanya berlangsung singkat selama lebih kurang tiga tahun lamanya. Kemudian karena sesuatu hal penting terjadi masalah perselisihan antar golongan bangsawan di Pemerintahan Kesultanan Buton antara tahun 1911 sampai 1914, maka ketika itu diutuslah petinggi khusus istana untuk pergi mencari sekaligus menjemput La Ode Muhammad Idris karena hanya dengan keahliannya dapat menyelesaikan perselisihan antar golongan yang terjadi tersebut. Maka pulanglah ayah biologis Soekarno yang diperkirakan usia Soekarno kecil baru menginjak tiga tahunan. Selama La Ode Muhammad Idris meninggalkan Buleleng Bali kembali ke pulau Buton tak ada kabar berita juga tidak menafkahi lahir dan bathin Ida Ayu Nyoman Rai. Maka diapun hidup sendiri membesarkan Soekarno kecil hingga usia Soekarno menginjak lima tahunan. Waktupun berjalan, Ida Ayu Nyoman Rai melalui perantara sahabat dekatnya bernama Made Lestari memperkenalkan dia dengan seorang guru bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo. Dan selanjutnya bapak ini menaruh hati dan jatuh cinta dengan Ida Ayu Nyoman Rai lalu dibawah larilah ibu Soekarno kecil itu ke Surabaya yang hampir saja menimbulkan pertumpahan darah akibat dari persitiwa ini. Dan Raden Soekemi inilah yang pada akhirnya menjadi ayah Soekarno dan yang telah membesarkannya sebagaimana diriwayatkan dalam lembaran sejarah Indonesia.
Dalam pemaparan kisah ini walaupun masih dalam diskripsi primordial dalam konteks ontologis, namun diharapkan ada pihak-pihak yang dapat menindaklanjuti secara aksiologis untuk menelitinya secara konprehensif. Oleh karena itu masih diperlukan penelitian mendalam lebih lanjut yang dilakukan oleh para ahli sosiologis kontemporer, para ahli sejarah dan budaya, para ahli ethonologis sehingga diharapkan dapat menguak tabir dibalik kisah ini sekaligus dapat memberikan diskripsi sejarah Indonesia yang benar mengenai asal muasal keturunan Soekarno sebagai Presiden pertama Republik Indonesia agar masyarakat Indonesia dapat mengetahui kebesaran pulau Buton pada zamannya.

Sabtu, 15 Juni 2013

TIPS UNTUK YANG SEDANG JATUH CINTA


TIPS UNTUK YANG SEDANG JATUH CINTA

1.Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu sdh menemukan orang seperti itu.

2.Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu bukan hanya memimpikan orang seperti itu.

3.Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4.Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati,cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli segala keperluanmu.

5.Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acap kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6.Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu,tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakaplama dengannya.

7.Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8.Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari orang lain pula.

9.Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10.Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11.Orang-orang yang paling berbahagia pun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik,mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12.Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13.Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang,tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14.Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis,mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15.Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap perduli padanya.

16.Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17.Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18.Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati,kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19.Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20.Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21.Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kami masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.